Perempuan dan Pilihannya
Perempuan itu, adalah salah satu perempuan dengan karakter suka explore yang memiliki banyak problematika. Untuk saat ini, belum semua orang bisa menerima karakter tersebut. Bagaimana tidak? perempuan itu hampir di setiap tongkrongan, yang dia bahas adalah "Minggu ini kita kemana? Bulan ini kita kemana?" Setiap bercerita tentang keinginannya adalah keluar, Explore, kemana, daerah mana yang ingin dijelajah.
Tapi jika ditanya apakah dia terganggu dengan circle-nya dengan tegas dia akan menjawab "Tidak" pasalnya karakter suka explore-nya membentuk perempuan itu menjadi pribadi yang Open Minded. Ia banyak bertemu dengan berbagai macam karakter yang silih berganti hadir di hidupnya. Pertemuannya di gunung, di laut, bahkan di suatu daerah yang Ia kunjungi membentuknya tidak mudah menyalahkan karakter seseorang. Itu menarik sekali, terkadang kita menemukan orang yang mudah sekali menjustifikasi golongan tertentu hanya karena beranggapan bahwa pendapat dia paling benar, kalimat "dolane kurang adoh" menjadi sangat cocok untuk kasus ini.
Kembali ke perempuan itu, pernah suatu kali karena penasaran aku menanyakan kepadanya, kenapa dia menjadi sosok perempuan yang suka explore, apakah dia kesepian? kataku
Jawabannya "Aku tidak tahu" sudah itu saja.
dalam beberapa hal memang benar alasan itu menjadi tidak penting, ya sudah suka aja gitu engga ada alasan yang spesifik. Sama halnya pas aku suka sama dia, enggak tahu alasan apa yang pas untuk mewakili perasaan itu.
Jika dilihat dari sampulnya perempuan itu memang biasa saja, nampak tidak ada yang istimewa. Wajahnya bulat, kulitnya kecoklatan nampak sekali paparan sinar matahari, ia menggunakan jilbab yang tentu saja standar tidak mengikuti style berjilbab jaman sekarang, benar-benar tidak ada yang istimewa. Hanya kebiasaannya saja yang membuatku penasaran dengannya.
Sebagai sesama perempuan, aku tidak melihat sisi feminim dari dirinya. Aku belum pernah sekalipun melihatnya menggunakan rok atau menegaskan alisnya dengan pensil alis, hanya pelembab tipis yang satu jam kemudian akan hilang karena panasnya matahari. Bertanya soal pacar dia juga sangat santai menjawab tidak punya. Sangat meyakinkan bahwa dia terbiasa menjalani kehidupannya sendiri.
Perempuan itu seakan memberi kode bahwa perempuan itu juga bisa, perempuan itu tidak hanya soal berdandan dan memasak, kamu juga bisa melakukan hal lain. Kamu boleh saja memanjat pohon, mendaki gunung, bermain paralayang, bermain mobil-mobilan, semua itu sah-sah saja. Kalau kamu mau terkungkung dalam konstruk sosial bahwa perempuan itu diam di rumah dan bermain barbie ya sudah lanjutkan saja, toh semua pilihan hidup kamu yang menjalani. Begitu terasa terdengar dalam pikiranku.
"Ah, perempuan itu benar. seharusnya ini menjadi hal yang wajar" kataku.
Sulang, 26 Agustus 2020
by: Ida Mandalawangi
Komentar